ManiakMotor – Mesin kuat harus ditransfer ke roda lewat reduksi akurat. Kinerja reduksi ditentukan susunan gigi rasio percepatan. Orang menyebutnya singkat, rasio. Tidak capek ngomong. Di balap sesungguhnya disebutclose ratio alias gigi yang rapat. Gigi hasil pembagian dan pengurangannya kian sedikit. Serderhananya, setiap pindah gigi, rpm tidak turun drastis. Begitu sebaliknya, rpm harus cepat naik usai oper percepatan dan efisien menghela motor. Paham kan...
Jangan ditiru ini hanya gigi pura-pura
Head
Anggap mesin bebek aduan IP hanya beda tipis. Benar, QTT dari urutan 1 sampai 28 hanya selisih 0,777 detik di seri 2 IP. Tadinya rpm Blade dibatasi 14.300 rpm, tetapi kalah di ujung. Maka limiter rpm kembali dibuka sampai 14.500 rpm. Kompresi 13,2:1 atau rata-rata dipakai Blade. Itu saja gambaran tenaga yang disalurkan hitungan gigi putih dan kuat itu. Selebihnya intip Data Modifikasi.
Kem racing punya
Persediaan rasio di kubu DPNAD adalah, gigi 1 (34/13 dan 32/14), 2 (28/18, 30/18 dan 29/18), 3 (26/22, 26/20, dan 28/20), terakhir top gear atau gigi 4 (23/22, 23/23, 23/24 dan 23/25). Kubu ini tidak memastikan perbandingan pasti, lantaran rahasia dapur. Maniakmotor.com disuruh hitung sendiri komposisi paling ringan dan rapat (close). Kalau close berarti sesuai limeter rpm dari gigi ke gigi. Termasuk tenaga 18,5 dk yang diuji pada dyno terpakai semua.
Hitungan simpel, hasil pembagian gigi pertama dikurangi hasil gigi 2 dan begitu seterusnya. Selisih bertingkat ini yang jadi patokan jatuhnya rpm saat pindah gigi. Saat rpm kembali naik, diusahan cepat dan bertenaga. Bila limiter 14.500, angka itu juga harus didapat.
Contoh, sekali lagi hanya misal gigi 2 pakai 30/13 = 2,23076 dan gigi 3 dengan 28/20 = 1,4. Nah hasil gigi 2 tinggal dikurangi gigi tiga alias 0,8. Pergerakan di atas atau di bawah 0,8 ini sangat berarti turun-naiknya rpm dan kekuatannya menuju ganti gigi 4. Tinggal hitung komposisi yang lain. Kalau mau dihitung tuntas, bosan bacanya. Kasihan juga tukang hitung gigi, nanti jadi tukang gigi benaran dia. Adit
BERITA TERKAIT:
Modifikasi Ninja Drag Eko Chodox, Piston KDX 66 Mm
Jupiter Z Topan Juara IP
Modifikasi Yamaha F1ZR, Motor Drag Tiga Arena!
Modifikasi Yamaha RX-Z Drag Bike, Dapat 7,395 Detik
Modifikasi Suzuki Satria FU150 Dragbike, Manipulasi Limiter
Data Modifikasi: | ||
Motor | : Honda Blade 110 cc | |
Kelas | : IP2 | |
Kompresi | : 13,2:1 | |
Piston | : Isumi | |
Piston dome | : 5,5 mm | |
Pengapian | : DC | |
LSA | : 105 derajat | |
Durasi kem | : 265 derajat | |
Klep | : Honda Sonic | |
Diameter payung klep | : 27,2 mm (in) dan 23 mm (out) | |
Per klep | : Jepang | |
Karbu | : TM24 | |
Selongsong gas | : Daytona | |
Manilfold | : Varro | |
Kenalpot | : AHRS Carbon R4 | |
Kruk-as | : Jepang | |
Laher kruk-as | : Ninja 150R | |
Pompa oli | : Std | |
Sokbreker depan | : Modif suling | |
Sokbreker belakang | : Daytona |
0 komentar:
Posting Komentar